BACA BUKU TKJ

Ilmu Seputar Dunia IT

Olimpiade MikroTik 2017

Lokasi Penyisihan PEKANBARU

Kegiatan Praktikum

Latihan Dan Pemasangan Perangkat di Tower

Jumat, 05 Juli 2019

KONFIGURASI DASAR MIKROTIK ROUTERBOARD



TOPOLOGI
Sebelum melakukan konfigurasi, saya sarankan agar membuat topologi beserta alokasi IP Address-nya agar tidak terjadi collusion / tabrakan data. Topologi dan alokasi dibawah ini bias kamu ubah atau dikembangkan sesuai dengan kebutuhan kamu.




Sebelumnya kita hubungkan dulu PC/Laptop dengan ether 2  Router sesuai dengan topologi di atas dan  kita akan melakukan remote access ke MikroTik Routerboard via Winbox. (Winbox bisa kamu download di mikrotik.com atau mikrotik.id)




Nah, sebelumnya RouterBoard saya sudah di reset dengan tanpa ada konfigurasi apapun didalamnya. Maka dapat kamu lihat hanya ada MAC Address saja, dan kita login menggunakan MAC Address nya dan user nya tetap “admin” tanpa tanda kutip, kemudian klik Connect. Perlu diketahui, jika login dengan MAC Address kamu tidak perlu setting IP Address di PC/Laptop kamu, dan login dengan MAC Address ini tidak disarankan jika sudah ada IP Address pada Router tersebut. Jadi intinya setelah nantinya Router sudah saya konfigurasi IP Address-nya maka kita harus login dengan IP-Address.






IDENTITY
Nah, sekarang kita telah login perhatikan di garis merah pada pojok kiri atas, itu ada infomasi bahwa kita login dengan user admin menggunakan MAC Address dan (HN) sebagai Contoh adalah identitas Router yang bisa kamu ganti sesuka hati kamu. Cara mengganti identitassebagai berikut
Klik System, Pilih Identity, Lalu kamu isi sesuka hati kamu, misal HN, Lalu Apply dan OK. Setelah itu kamu lihat lagi pada pojok kiri atas yang sebelumnya “MikroTik” dan sekarang sudah berubah sesuai dengan yang buat tadi, “HN” ini kode saya ya bukan merek salah satu kosmetik

[admin@MikroTik] > system identity set name=HN






INTERFACE
Selanjutnya masuk pada menu Interface akan muncul berapa jumlah interface pada router yang kita gunakan, berikut caranya hanya klik tools Interface dan tampil daftar interface nya.
Script
[admin@HN] > interface print                                                            (arti print adalah menampilkan)
dan setelah tampil pada interface tersebut ada beberapa flag,
R = Running artinya interface tersebut dalam keadaan aktif dan terkoneksi dengan interface lain
X = Disable artinya interface dinon-aktifkan
Tidak ada Flag = Enable artinya interface aktif tetapi belum terkoneksi denga interface lain
D = Dynamic artinya interface tersebut bertambah secara otomatis, biasanya ini interface untuk tunnel
S = Slave artinya adalah interface tersebut dikonfigurasi ke mode Brigde atau Swicth



Dan untuk mengganti nama pada interface agar tidak lupa masing-masing interface tersebut terkoneksi ke interface lainnya. Caranya Klik interface yang akan diubah namanya lalu pilih General dan pada parameter Name isikan nama interface yang baru, saran saya nama yang lama “ether1” misalnya jangan dihapus cukup kita tambahkan “-Internet” tanpa tanda kutip, ini menunjukkan keterangan yang cukup jelas bahwa interface ether1 terkoneksi dengan internet, begitu juga untuk interface yang lain.
Script
[admin@HN] > interface set 0 name=ether1-internet        (contoh nama interface)
[admin@HN] > interface set 1 name=ether2-lan                (contoh nama interface)
Set 0 didapat pada script interface print di kolom awal ada urutan angka, dan ether1 biasa nya pada angka 0 dan seterusnya ether2 pada angka 1



Setelah nama interface berhasil diganti maka akan muncul seperti gambar dibawah ini, atau bisa juga menggunakan script interface print untuk menampilkannya jika mengkonfirgurasinya menggunakan CLI.



Nah, untuk interface yang tidak digunakan sebaiknya dinonaktifkan saja untuk menjaga keamanan, dan jika masih ada interface yang dibutuhkan namun masih nonaktif maka kita aktifkan dengan cara sebagai berikut :
Klik interface yang akan diaktifkan atau dinonaktifkan lalu pilih Centang untuk Enable (Aktif) atau pilih Silang untuk Disable (Nonaktif) dan hasilnya seperti gambar dibawah pada interface yang aktif tidak ada parameter apapun disampingnya sedangkan interface yang kita nonaktifkan tadi ada parameter X disamping interface tersebut.
Script
[admin@HN] > interface set 2                                             (contoh interface)
[admin@HN] > interface set 3                                             (contoh interface)
Set 2 didapat pada script interface print di kolom awal ada urutan angka, dan ether3 biasa nya pada angka 2 dan seterusnya ether4 pada angka 3





IP ADDRESS
Pada pengalamatan IP di topologi ini saya menggunakan TCP/IP Versi 4, dan perlu diketahui setiap pengalamatan IP dibelakangnya harus di tambah Prefix atau “/” slash. Konfigurasi IP Address di Routerboard khususnya semua perangkat merek MikroTik adalah sebagai berikut :
Klik IP, pilih Address dan tampil table IP Address
Script
[admin@HN] > ip address print                                                                



Lalu kita menambahkan IP Addressnya dengan cara sebagai berikut:
Klik Tanda Tambah, lalu isikan IP pada parameter Address dan harus diisi prefix nya lalu pada parameter Interface pilih interface mana yang akan kita beri alokasi IP nya, lalu klik Apply untuk melihat ini dari parameter Network jika sudah sesuai dengan Network ID berdasarkan prefix yang kita gunakan selanjunya klik OK.
Script
[admin@HN] > ip address add address=192.168.2.20/24 interface=ether1-Internet           (contoh) [admin@HN] > ip address add address=10.10.10.10/28 interface=ether2-LAN                   (contoh)
Pada script sangat diperhatikan saat mengetikkan parameter interface, huruf besar dan kecil sangat mempengaruhi hasil konfigurasi. Untuk melihat hasil gunakan IP Address Print.
Perlu diketahui, bahwa jika salah melakukan konfigurasi IP, maka tinggal klik rule IP dan ubah IP sesuai dengan alokasi. Dan rule yang sudah dibuat bisa di hapus, di tambah dan di nonaktifkan. Caranya masih sama dengan di Interfaces List, berikut fungsi tombol yang ada pada menu Address:
Tambah (add)          : Menambahkan    
Kurang (remove)     : Menghapus
Centang (enable)    : Mengaktifkan
Silang (disable)        : Menon-aktifkan

Dan jika kita konfigurasi IP Addressnya maka akan terdapat flag sebegai berikut :
D : Dynamic artinya IP Address yang didapat dari mengaktifkan DHCP-Client
X : Disable artinya IP Address tersebut dinonaktifkan
Tanpa flag artinya IP Address tersebut dalam keadaan aktif dan ditambahkan secara manual atau static.



Nah, ini adalah salah satu kendala saat remote access router menggunakan MAC Address, kita akan terputus secara tiba-tiba, maka penggunaan MAC Address tidak disarankan karena ini menjadi salah satu alasannya bisa terputus koneksi secara tiba-tiba dan karena sebelumnya kita telah mengkonfigurasi IP Address pada tiap interface yang kita butuhkan, maka kita harus terkoneksi menggunakan IP Address,Klik Cancel untuk membatalkan koneksi dengan MAC Address.







KONFIGURASI IP ADDRESS PADA PC
Saya rasa semuanya sudah bisa mengkonfigurasi IP Address pada PC nya masing, tapi untuk yang belum paham cara mengkonfigurasinya, akan saya jelaskan sedikit, kebetulan saya menggunakan Windows 7 maka cara konfigurasinya adalah sebagai berikut.
Klik Icon Computer, lalu pilih Open Network and Sharing Center atau bisa juga dengan Klik Start lalu Pilih Control Panel lalu pilih Network and Internet selanjutnya pilih Network and Sharing Center


Lalu pilih Local Area Connection




Klik Properties, pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) lalu klik Properties lalu pastikan radio button sudah memilih Use the following IP address. Nah, disini perlu diperhatikan, dikonfigurasi ini kita fokus pada parameter IP address dan Subnet mask saja. Untuk parameter yang lain kita abaikan dulu. Lalu selanjutnya Klik OK, klik OK lagi dan Close. Close bukan tombol silang diatas.



Selanjunya kita klik rule pada winbox pilih IP Address dan secara otomatis IP Address tersebut akan berada pada parameter Connect To, nah ada juga Keep Password yang tercentang artinya user untuk login akan disimpan, jika kita hilangkan tanda centang maka tidak akan tersimpan user untuk login nya. Lalu klik Connect






DEFAULT GATEWAY
Default gateway sangat diperlukan agar jaringan lokal yang sudah dibuat bisa terkoneksi dengan jaringan luar, khususnya Internet. Salah satu defenisinya adalah sebagai akses keluar masuk data dan sebagai jalur penghubung jaringan lokal ke jaringan luar. Caranya sebagai berikut:
Klik IP, lalu pilih Routes dan akan tampil Routes List nya
Script
[admin@HN] > ip route print
Setelah berhasil menampilkan route list, maka ada beberapa rule di dalamnya hasil dari konfigurasi IP Addrees pada Router kita, dan disamping rule tersebut ada beberapa Flag antara lain sebagai berikut :
D : Dynamic artinya rule ini dibuat secara otomatis pada waktu membuat IP Address pada interface
A : Active artinya interface pada rule ini telah terkoneksi dengan interface lain
C : Connect artinya interface pada rule ini dalam keadaan aktif, maka jika kita nonaktifkan interface pada rule ini akan berpengaruh ke Flag Active
S : Static artinya rule ini ditambahkan secara manual, biasanya rule inilah yang menggunakan parameter gateway didalamnya, rule ini yang dapat membuat router kita terhubung dengan jaringan luar, baik internet maupun jaringan hop kedua, ketiga dan seterusnya yang terkoneksi dengan router kita
X : Disable artinya rule ini telah dinonaktifkan, hanya rule yang ber-Flag “S” saja bisa dinonaktifkan, untuk rule ber-Flag “D” tidak bisa di nonaktifkan



Berikut adalah cara menambahkan default gateway pada router kita agar bisa terkoneksi dengan internet, cara sebagai berikut:
Klik Tambah, Lalu pilih Tab General, dan kita hanya fokus pada parameter Dst. Address dan Gateway saja, pada parameter Dst. Address biarkan diisi alamat 0.0.0.0/0 karena IP tersebut dapat mewakili semua IP Address yang ada di dalam jaringan internet, apabila kita ganti dengan misalnya IP Address 261.239.38.120 yang kebetulan salah satu IP Google, maka kita hanya bisa mengakses Google saja, tidak bisa mengakses ke misalnya Facebook, Amazon dan lainnya. Selanjutnya pada parameter Gateway, disini kita isikan IP manakah yang terhubung dengan jaringan luar misalnya kita lihat ditopologi yang sudah kita buat tadi ether1 terkoneksi dengan internet dan IP di yang terhubung ke internet adalah 192.168.2.254, maka di default gateway router kita ini adalah IP 192.168.2.254, ingat ini IP Default Gateway untuk router kita bukan IP Default Gateway untuk Host Jaringan NAT yang dibawah router kita. Kemudian klik Apply untuk melihat apakah IP pada parameter gateway nya sudah benar, jika benar maka akan reachable berwarna hitam dan jika tidak benar maka akan unreachable berwarna biru. Jika unreacable maka pastikan juga kabel dari internet telah terpasang pada ether1 router kita. Setelah itu klik OK.
Script
[admin@HN] > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.2.254





PENGUJIAN KONEKSI DARI ROUTER KE INTERNET
Selanjutnya melakukan pengujian koneksi dari Router ke Internet dari New Terminal, lalu ketikkan misalnya ping 8.8.8.8, jika tampilannya seperti dibawah ini maka router kita telah berhasil terkoneksi dengan jaringan internet, selain daripada tampilan ini maka router belum terkoneksi. Ikuti semua langkahnya dari awal sampai saat ini In Shaa Allah bisa terkoneksi.



Selanjutnya melakukan pengujian ping ke alamat domain, jika hasilnya sama seperti dibawah, maka masih ada yang kurang konfigurasinya yaitu DNS, maka kita akan seeting DNS nya.





DNS (Domain Name System) Server
DNS Server adalah sebuah server yang berfungsi mengetahui IP Address host menggunakan resolve yang dimiliki oleh server tersebut. Singkatnya DNS dapat mengubah IP Address ke Nama Domain dan sebaliknya Nama Domain ke IP Address. Caranya sebagai berikut:
Klik IP, pilih DNS dan akan tampil DNS Setting
Script
[admin@HN] > ip dns print


Kemudian kita akan fokus pada parameter Servers, pada parameter inilah kita akan mengisi IP DNS Server nya sebagai contoh kita akan pakai DNS lokal jaringan saya, dan kamu bisa pakai DNS jaringan kamu sendiri bisa ditanyakan kepada Provider Jaringan kamu. Kemudian di bawahnya ada parameter Dynamic Server yang sebetulnya tidak masuk dalam pembahasan kita hari ini, tapi pasti ada yang bertanya ini untuk apa? Nah, parameter Dynamic Server ini akan terisi secara otomatis jika kita menggunakan fitur DHCP-Client dan mencentang Use Peer DNS.
Selanjutnya kita akan ke parameter Allow Remote Request, Pada parameter ini Cuma ada aksi centang dan tidak centang, centang artinya aktif dan tidak dicentang maka artinya tidak aktif. Pada parameter ini jika dalam keadaan aktif maka jaringan yang ada di bawah router kita bisa menggunakan DNS yang sama pada jaringan kita, tapi jika tidak kita centang maka DNS pada jaringan di bawah router kita tidak bisa berjalan.
Script
[admin@HN] > ip dns set server=192.168.2.254 allow-remote-request=yes            (contoh ip dns)





Kemudian kita lakukan lagi pengujian melalui New Terminal, ketikkan ping facebook.com atau nama domain lainnya. Jika hasilnya sama dengan tampilan di bawah maka dns server telah berhasil dikonfigurasi di router kita dan saat ini router kita telah terkoneksi dengan sempurna. Ingat ya masih routernya saja yang terkoneksi, belum tentu jaringan yang di bawah sudah terkoneksi dengan internet juga.




PENGUJIAN KONEKSI DARI HOST KE INTERNET
Sebelumnya router telah berhasil terkoneksi ke internet, maka saat nya kita coba koneksikan host yang ada dibawah router ke internet. Caranya melalui tombol Start lalu pilih Command Prompt atau bisa juga menggunakan jalan pintas tekan tombol Windows + R lalu ketikkan cmd,



Dan selanjutnya kita lakukan ping 8.8.8.8 dan jika hasilnya seperti dibawah ini maka langkah pertama pastikan kabel sudah tersambung dari router ke host dan yang kedua pastikan gateway pada PC telah dikonfigurasi.


Nah, sekarang kita konfigurasi Default gateway dan DNS nya



Selanjutnya kita coba lakukan ping 8.8.8.8 lagi dan lihat lah perbedaan hasilnya sewaktu sebelum dan sesudah kita konfigurasi default gateway pada PC. PC masih menyatakan Request Time Out atau biasa disingkat RTO. Maka sebenarnya masih ada satu konfigurasi lagi yang belum dilakukan pada routerboard kita, yaitu NAT (Network Address Translation).




FIREWALL NAT
NAT berfungsi menyamarkan IP Lokal jaringan kita menjadi IP Publik pada jaringan kita, maksudnya?
IP yang telah kita konfigurasi dari awal tadi semuanya dikategorikan sebagai IP Lokal, yang hanya bisa terkoneksi satu sama lainnya hanya di segmen jaringan tersebut saja. Maka sewaktu jaringan lokal tersebut melakukan request ke jaringan luar maka IP lokal tersebut harus menyamar sebagai IP Publik. Singkatnya sama seperti ada dua orang yang saling berkomunikasi si A (Lokal) menggunakan bahasa Indonesia dan si B (Internet) menggunakan bahasa Inggris, ketika kedua saling berkomunikasi dengan bahasa masing-masing maka tidak akan ada yang mengerti satu sama lain maka dibutuhkan translator (NAT) untuk menerjemahkan kedua bahasa tersebut agar keduanya dapat berkomunikasi dengan baik.
Berikut cara mengkonfigurasi Firewall NAT, yakni :
Klik IP, pilih Firewall, pilih tab NAT
Script
[admin@HN] > ip firewall nat print



Kemudian,Klik Tambah, dan pilih Tab General, kita hanya fokus pada dua parameter saja, Chain dan Out-Interface. Pada parameter Chain kita pilih srcnat atau source nat ini maksudnya darimanakah paket-paket yang akan melakukan request. Nah, disini kita pilih source (asal) paket untuk keluar. Kemudian, pada parameter Out-Interface kita pilih interface mana yang terhubung ke jaringan luar, contoh pada topologi yang sudah kita buat tadi interface yang terhubung ke jaringan luar adalah ether1-Internet, misalnya ether2 yang terhubung ke jaringan luar maka kita pilih di parameter Out-Interface nya ether2 juga begitu juga seterusnya.



Lalu pada Tab Action, kita fokus ke parameter Action dan pilih masquerade, karena action ini yang yang akan menyamarkan IP lokal menjadi IP public seperti yang sudah saya jelaskan diawal tadi.
Script
[admin@HN] > ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1-Internet action=masquerade



Kemudian kembali lakukan ping 8.8.8.8 dan jika hasilnya Reply from 8.8.8.8 seperti gambar di bawah maka saat ini PC sudah bisa terkoneksi dengan Internet. Dan lihatlah perbedaan akan saya jelaskan sedikit,
Reply from 192.168.0.104: Destination host unreachable. Artinya PC tersebut belum terkoneksi dengan kabel dan belum di beri default gateway sehingga paket ping ke alamat asal tidak mendapat balasan dari IP tujuan.
Request Time Out. Artinya PC tersebut sudah memiliki default gateway tetapi setelah paket mencapai ke IP default gateway, dan Gateway tersebut tidak dapat meneruskan paketnya ke IP tujuan.
Reply from 8.8.8.8 bytes=32 time=15ms TTL=50. Artinya PC telah mengirimkan paket ke default gateway kemudian default gateway meneruskannya melalui NAT hingga mendapatkan balasan dari IP tujuan.

Saat ini PC Sudah terkoneksi dengan baik, cobalah dengan melakukan browsing.




NTP CLIENT
NTP Client atau Network Time Protocol Client artinya adalah protocol pengatur waktu dijaringan dan kita sebagai pengguna dari protocol waktu tersebut di lihat dari nama fitur yang kita gunakan yakni NTP-Client. Client artinya menggunakan layanan yang telah diberikan oleh server. NTP Client sangat penting untuk dikonfigurasi, NTP dapat membantu kita mengkonfigurasi waktu secara otomatis tanpa harus mengkonfigurasi nya berulang-ulang. NTP juga dapat membantu dalam monitoring keamanan di log, dapat kita melihat siapa saja yang terkoneksi pada waktu-waktu tertentu. Singkatnya NTP-Client adalah fitur untuk mengkonfigurasi waktu pada routerboard Mikrotik. Caranya adalah sebagai berikut :
Klik System, pilih SNTP Client
Script
[admin@HN] > system ntp client print



Lalu pada table ini kita centang enable nya agar NTP-Client bisa aktif. Dan pada parameter Primary NTP Server kita ketikkan id.pool.ntp.org dan Secondary NTP Server kita ketikkan ntp.nasa.gov kemudian klik Apply dan lihat nama domain yang kita ketikkan tadi berubah menjadi alamat IP NTP Server tujuan. Jika ada NTP Server lain boleh kamu tambahkan saja.
Script
[admin@HN] > system ntp client set enable=yes primary-ntp=id.pool.ntp.org
                           secondary-ntp=ntp.nasa.gov




Kemudian kita cek di clock apakah sudah benar konversi waktunya, berikut ini adalah cara melihat waktunya :
Klik System, pilih Clock dan lihatlah pada Time dan Date apakah sudah benar konvensi waktunya, jika sudah pastikan Time Zone Autodetect sudah tercentang dan Time Zona Name nya Asia/Jakarta maksudnya adalah kita tinggal di Benua Asia dan Jakarta mewakili Zona Waktu Indonesia Barat.
Script
[admin@HN] > system clock set time-zone-autodetect=yes time-zone-name=Asia/Jakarta





USER
User sangat berperan penting dalam menjaga keamanan router, maka kita diwajibkan menggunakan password yang telah kita setting, berikut adalah beberapa langkah dalam mengamankan akun user.
Klik System, pilih Users dan tampil satu rule user default admin grup full yang bisa melakukan apa saja di dalam router dan tanpa password. Maka ini sangat berbahaya untuk keamanan router yang kita konfigurasi tadi.
Srcipt
[admin@HN] > user print




Kemudian cara mengganti passwordnya dengan cara klik rule admin kemudian cari tombol Password biasa paling bawah, lalu isikan pertama untuk password nya dan kolom kedua untuk mengkonfirmasi password dari kedua kolom telah sama. Lalu Apply dan OK
Script
[admin@HN] > user set admin password=12345                                           (contoh password)


Kemudian, kita masih bisa membuat user yang baru caranya dengan Klik Tambah, pada parameter Name, isikan untuk di kolom login nanti, perlu diingat nama user tidak ada yang boleh sama tapi jika salah satu huruf ada yang capital boleh misalnya admin dengan Admin ini sudah berbeda terlihat dari perbedaan huruf A dan a, grup pilih sesuai dengan kebutuhan,ada full, write, dan read. Kemudian ada parameter Allowed Address yang artinya IP Address mana saja yang bisa mengakses routerboard dengan user yang kita buat, boleh kita costum IP Address nya dan terakhir Parameter Password nya jangan lupa juga untuk diisi. Oh ya satu lagi, user yang telah dibuat tadi masih bisa diedit baik itu pada parameter Name, Group, Allowed Address maupun Password nya, asal kita login dengan user yang bergrup Full, sebab biasanya jika kita login menggunakan grup Write atau Read kita tidak bisa mengubah dan menambah user.
Script
[admin@HN] > user add name=hendra group=full allowed-address=10.10.10.11 password=12345
[admin@HN] > user add name=hendrawrite group=write allowed-address=10.10.10.9,10.10.10.12
                           password=12345


Pada tab grup ada tiga rule didalamnya, Full, Write dan Read, ada baiknya untuk mengecek dan hilangkan centang pada reboot dan password pada grup Write dan Read agar kedua grup ini tidak dapat melakukan reboot router dan mengganti password.



Efek dari mengganti password tadi akan bekerja jika kita sudah logout dari akun admin tadi, maka sekarang klik tombol Exit atau Close, lalu kita coba masuk tanpa password dan muncul pesan EEROR: wrong username or password



Sekarang kita coba masukkan password nya, dan klik connect dan berhasil masuk. Ingat jangan salah memasukkan username ataupun password jika takut lupa, ada baiknya kamu catat dan di simpan.



Kemudian kita lakukan pengujian lagi, dengan mengubah IP PC menjadi 10.10.10.9




Dan kita coba lakukan login lagi dengan username admin dan password 12345 dan hasilnya ERROR: wrong username or password, coba kita ingat pada konfigurasi user di awal tadi, IP address 10.10.10.9 dan 10.10.10.12 hanya bisa mengakses router dengan username hendrawrite dan password 12345, namun jika kita tidak memasukkan username dan password tersebut tidak akan bisa di akses.


Nah, pada rule ini bisa kita lihat bersama, ada tiga rule yang berbeda grup, dan allowed address. Dan rule ini bisa kita masih bisa kita tambah, hapus, aktifkan dan nonaktifkan rule. Caranya masih sama pada menu yang lain.







SERVICE PORT
Service Port adalah mekanisme yang mengizinkan sebuah PC untuk mendukung beberapa cara koneksi dengan router kita. Ada baiknya kita nonaktifkan saja service port yang tidak kita gunakan karena dapat menjadi celah keamanan.

Berikut adalah beberapa service yang sangat jarang digunakan namun dapat menjadi celah keamanan, caranya klik rule service yang akan kita pilih setelah terblok maka klik silang untuk menonaktifkannya dan lihat lah setalah dinonaktifkan ada flag X disebelah rule tersebut. Lakukan pada semua rule kecuali pada rule winbox dan www agar kita memakses router via winbox dan browser.
Nah pada winbox dan www telah memiliki port default yang sebenarnya masih bisa kita ubah, maka disini saya sarankan agar mengubah port winbox agar aman dari serangan winboxploit ganti port diatas angka 1024, contoh default port winbox 8291, maka pada contoh kita ganti menjadi 8295 dan Available from adalah parameter yang berfungsi mengizinkan IP mana sajakah yang boleh mengakses router kita, contoh 10.10.10.11 adalah IP yang sama dengan user hendra grup full yang telah kita konfigurasi sebelumnya, dan artinya user hendra hanya bisa login menggunakan IP 10.10.10.11 via winbox, begitu juga pada port www, kita ubah menjadi 8000, dan Available from yang sama dengan user hendrawrite yakni 10.10.10.9 dan 10.10.10.12



Selanjutnya kita uji hasil dari mengganti port tadi, jika kita hanya mengetikkan IP Router nya saja maka kita tidak akan bisa login.




Maka, harus ditambahkan titik dua”:” dan service port yang telah kita buat, contohnya 10.10.10.10:8295



Kemudian kita ganti IP address pada PC, dan kita coba login dengan winbox sudah saya pastikan tidak bisa, IP tersebut hanya bisa mengakses routerboard via browser.


Nah, di browser pun sama halnya dengan di winbox, harus ditambahkan titik dua”:” dan service port nya, jika kita hanya mengetikkan IP Router nya saja, maka akan muncul pesan seperti ini.



Maka setelah kita tambahkan titik dua”:” dan service port nya kita telah berhasil masuk ke halaman login contohnya 10.10.10.10:8000




Dan sekarang kita coba masukkan username yang sama pada waktu kita mengakses via winbox dan hasilnya akan muncul pesan Authentication failed: invalid username or password. Ingat IP pada PC 10.10.10.12 dan hanya user hendrawrite grup write saja yang bisa mengakses router dari browser.





Maka kita harus masukkan username hendrawrite dan password 12345.




Dan hasilnya bisa kita lihat akhirnya router bisa diakses via browser.




Yang paling akhir adalah melakukan backup konfigurasi setelah semuanya konfigurasi berjalan dengan baik, ada baiknya kita lakukan backup. Agar jika sewaktu-waktu router mengalami kendala kita masih bisa merestore file backup nya, bahkah file backup ini bisa digunakan untuk router lain tapi dengan catatan harus sama tipe. Berikut caranya :
Klik File, lalu pilih backup kemudian isikan Nama file backup dan password jika diperlukan, jika kita mengetikkan password ada baiknya mengklik setting dan menghilangkan centang pada Hide Password agar sewaktu mengetik password kita dapat melihat nya, mengingat pada backup tidak ada konfirmasi password. Lalu klik backup dan file backup tersimpan di File List dan tidak akan pernah hilang walaupun router berulang kali di reset. Semua file yang ada di File List tidak akan hilang hilang walaupun di reset kecuali jika kita melakukan Netinstall, maka semua file akan hilang. Dan file backup ini bisa juga disimpan di media penyimpanan yang ada di pc caranya tinggal klik kanan lalu pilih download atau bisa juga menggunakan cara drag and drop ke desktop.



Demikianlah tutorial singkat hari ini, semoga tutorial ini bermanfaat.